Pernah membayangkan sebuah desa berisi ratusan kastel bergaya Eropa yang semuanya kosong dan ditinggalkan? Itulah yang terjadi di Burj Al Babas, sebuah proyek perumahan mewah di Turki yang awalnya dirancang untuk menjadi kompleks hunian elit, namun kini dikenal sebagai kota hantu modern.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang Burj Al Babas, dari ambisi megahnya hingga kejatuhannya yang menyedihkan.
🏰 Apa Itu Burj Al Babas?
Burj Al Babas adalah proyek ambisius yang dibangun di wilayah Mudurnu, Provinsi Bolu, Turki. Proyek ini dirancang oleh perusahaan properti Sarot Group dengan tujuan menciptakan kompleks perumahan mewah bergaya kastel Prancis abad pertengahan, lengkap dengan menara, balkon megah, dan interior elegan.
Fokus keyphrase: Burj Al Babas
Setiap rumah dirancang identik dan ditujukan untuk para pembeli kaya dari Timur Tengah dan Eropa. Pada awalnya, proyek ini mencuri perhatian dunia karena keunikan konsepnya — membangun desa “dongeng” di tengah pegunungan Turki.
💸 Mengapa Burj Al Babas Gagal?
Meski tampak menjanjikan, proyek ini mengalami krisis finansial serius pada tahun 2018. Penurunan harga minyak, ketidakstabilan ekonomi global, serta rendahnya minat beli membuat pengembang mengalami kebangkrutan.
Akibatnya, dari total 732 kastel yang direncanakan, hanya sekitar 587 yang sempat dibangun — itupun belum selesai sepenuhnya. Saat ini, bangunan-bangunan tersebut terbengkalai dan menjadi pemandangan menyeramkan, layaknya kota kosong dalam film post-apokaliptik.
Baca juga : Mobil Sport Listrik 2025: Cepat & Ramah Lingkungan
👻 Kota Hantu di Tengah Kemewahan
Burj Al Babas kini dijuluki sebagai kota hantu termewah di dunia. Deretan kastel yang ditinggalkan memberikan nuansa kontras antara kemewahan arsitektur dan kesepian yang menyelimuti.
Banyak fotografer, pembuat film, dan penjelajah urban (urban explorer) datang ke lokasi ini untuk mengabadikan suasana surealis dari desa kastel yang gagal ini. Sayangnya, akses menuju lokasi cukup terbatas dan dijaga, mengingat kawasan ini masih merupakan properti perusahaan yang belum sepenuhnya ditinggalkan secara hukum.
🧭 Daya Tarik Wisata yang Terpendam
Meski saat ini Burj Al Babas belum dikembangkan sebagai destinasi wisata resmi, banyak pihak melihat potensi besarnya. Jika dikelola dengan baik, tempat ini bisa menjadi:
- Lokasi syuting film fantasi atau horor
- Spot fotografi arsitektur unik
- Atraksi wisata sejarah proyek gagal
Beberapa investor bahkan disebut-sebut tertarik untuk menghidupkan kembali proyek ini, meski hingga kini belum ada perkembangan nyata.
🔮 Pelajaran dari Kejatuhan Burj Al Babas
Kisah Burj Al Babas menjadi pelajaran penting dalam dunia properti dan pembangunan:
- Perencanaan pasar yang realistis jauh lebih penting daripada desain megah.
- Ketergantungan pada satu target pasar bisa berisiko tinggi.
- Stabilitas ekonomi global sangat memengaruhi industri properti skala besar.
✅ Kesimpulan
Burj Al Babas bukan sekadar kumpulan kastel terbengkalai — ia adalah simbol dari ambisi besar yang tak dibarengi perhitungan matang. Meski kini dikenal sebagai kota hantu di Turki, tempat ini tetap menarik perhatian dunia karena keunikan dan ironi yang terkandung di dalamnya.
Baca juga : Mobil Sport Listrik 2025: Cepat & Ramah Lingkungan
